Negeri Moloku Kieraha (Part 1)

Setelah sekian lama tertarik sama blog, baru sekarang ini kembali melihat blog saya yang sudah lama tidak ditengok, dan mudah-mudahan ini menjadi postingan yang terus berlanjut.

Keliling Indonesia memang impian saya sejak masuk kuliah jurusan Antopologi, di pekerjaan saat ini banyak hal yang tak terduga yang terjadi dalam hidup saya. semua berawal dari impian. sewaktu saya masih berprofesi sebagai guru, ada murid yang cantik, cerdas dan lucu, dia berasal dari Ternate, kebiasaan saat mengajar dulu, selalu becerita, sharing dengan murid-murid mengenai daerah mereka masing-masing. Murid saya yang dari Ternate sering bercerita tentang daerahnya, ada P. Tidore, Danau Tolire dan lain sebagainya. Hmmmm setiap mendengar cerita tentang suatu daerah, pasti saya ingin suatu hari bisa mengunjungi tempat tersebut.

Terwujudlah keinginan saya untuk mengunjungi daerah dimana murid saya berasal.

21 September 2011
Perjalanan dimulai dengan pesawat subuh yang membawa saya dan rombongan terbang ke Ternate, 05.40 WIB kami meninggalkan Jakarta, bandara kala itu sungguh indah, sunrise menghiasi take off dari Jkt.

transit di Manado sekitar 30 menit, dan sudah masuk wilayah Indonesia Timur (WIT) sebelum landing pun, pemandangan dari dalam pesawat sungguh mengesankan, karena nampak Pulau yang ada Gunung di tengah-tengahnya, kurang tahu namanya gunung apa, tetapi sungguh menyenangkan memandanginya dari ketinggian.



Waktu transit, saya gunakan untuk merasakan nuansa Manado walau hanya sebentar, saya keluar dari pesawat, hanya untuk rehat dan meregangkan otot-otot setelah selama sekitar 3 jam lebih, senang bisa mendengarkan orang-orang di ruang tunggu, berbicara dengan logat khas Manado, toko-toko banyak yang menjual klapertart, minyak gosok, minyak tawon, bagea dll.

Perjalanan ke Ternate tinggal sekitar 40 menit dari Manado, tidak lupa saya mengambil koran Manado di pesawat, ternyata Manado saat itu sedang mempersiapkan event terjun payung Nasional dan pemilihan Putra-putri Manado. tidak terasa, dari atas pesawat nampak Pulau dengan gunung yang begitu dekat, hampir mendarat di Ternate, ternyata Pulau Hiri.


Mendarat di Bandara Sultan Baabullah, bandara begitu dekat dengan laut, saat kami tiba, cuaca agak mendung, kami langsung menuju Hotel , sebuah hotel yang sangat baik, hotel bintang Hotel Bela Amara

22 September 2011
Bangun pagi-pagi berniat menuju pelabuhan, yang tidak jauh dari hotel, menurut info hanya 15 menit sampai ke pelabuhan dari hotel. jadilah pagi-pagi saya bangun, disambut kicauan burung dari balkon hotel, kicauan burung menandakan masih bersihnya udara sekitar. suara burung yang bersahut-sahutan terdengar begitu indah, pendengaran yang sudah lama sekali tidak saya dengar, apalagi di Jakarta :D, burungnya pun beraneka rupa, terdengar dari beragam suara yang dihasilkan. Pagi itu saya menjadi sangat bersemangat.
perjalanan menuju pelabuhan menurun, sudah terbayang sekambali dari pelabuhan, jalannya akan menanjak. di pelabuhan, air laut masih tenang, nampak Pulau Tidore dan P. Maitara, begitu indah, kokoh berdiri di kejauahn. Jadi ingat cerita murid saya mengenai kedua Gunung yang terdapat di kedua Pulau ini, yang terdapat di uang kertas nominal Rp.1000. saya kira, sunrise sudah terlewat, ternyata sang fajar baru akan terbit, pagi itu saya menikmati sunrise yang begitu indah :)



hari ini saya berkesempatan pula mengunjungi Danau Tolire dan Batu Angus, konon legenda dinalik danau ini, ada bapak dan anak yang insest, lalu kampungnya kena musibah, di kampung tsb muncul air dari bawah tanah, lalu tenggelamlah kampung tsb, warga sekitar menyebutnya tolire Kamjaha (kampung yang tenggelam), sang anak lari menuju laut, muncul juga air di tempat tsb, shgg menjadi Tolire kecil 



selain itu saya juga mengunjungi Pulau Tidore beserta Kesultanan Tidore, begitu bersyukur bisa mengunjungi kesultanan ini, kerajaan yang sejak sekolah selalu disebut-sebut, kerajaan Ternate-Tidore. disini saya juga mendapat kesempatan menyaksikan Mahkota Kesultanan yang selalu tumbuh rambut dari mahkotanya, namun saya tidak berani menampilkan fotonya di sini. makanan-makanan di Tidore ada yang namanya diserap dari bahasa Portugis. rasa kue-kuenya begitu enak, dan khas.











Komentar

Postingan Populer